Minggu, 29 Maret 2015

Inovasi Teknologi Pada Perushaan Jasa Pengiriman Logistik

Tiga Karakteristik Inovasi ala JNE



Head of Corporate Communicaton Division JNE, Ridhatullah Hambalillah

Bisnis jasa logistik tengah berkibar seiring mulai meningkatnya jumlah orang yang membeli barang via online (e-commerce). Sebagai salah satu pemain besar, JNE harus terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan dan menambah cantik brand di mata para pelanggannya.

Head of Corporate Communicaton Division JNE, Ridhatullah Hambalillah menuturkan, terminologi inovasi mesti dikaitkan dengan tiga hal, yakni lakukan yang terbaik setiap hari, mampu menciptakan produk yang menjawab kebutuhan masyarakat, serta mampu memberi nilai tambah (value added) untuk perusahaan (Corporate Share Value).

“Inovasi, bisa memperpanjang usia. Perusahaan yang sudah tua, yang sudah menunjukkan grafik ke bawah, jika melakukan inovasi dan diimplementasikan dengan baik, grafiknya bisa naik lagi. Seolah, perusahaan tersebut muda lagi,” katanya kepada SWA.

Ia memberi analogi fenomena batu akik. Dulu, di tahun 70-an, hanya orang-orang tua yang memakai batu akik. Hingga tahun 80-90 an, jumlah penggunanya pun tidak banyak. Sekarang, semuanya bicara tentang batu akik. Hampir di setiap perempatan jalan, ada penjual batu akik yang mengelar lapak.

“Di tahun 2014, batu akik ini sudah menjadi sebuah lifestyle. Tak hanya orang tua, anak-anak muda pun tertarik menggunakannya. Kenapa bisa terjadi? Itu karena batu akik bisa mendekonstruksi imej awalnya yang hanya dipakai orang-orang tua. Sekarang, ada kebanggaan di kalangan anak muda jika bisa mengoleksi batu akik,” ujarnya.

Ridhatullah menjelaskan, ada empat tahapan inovasi di JNE, yakni proses, produk, kanal, dan organisasi. Dua tahap pertama sangat terkait, yang juga meliputi proses pengemasan. Di tahap ketiga, lebih banyak terkait dengan penentuan target pasar, sebelum masuk ke tahap terakhir, persetujuan organisasi.

 “Contoh, PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara). Yang disasar adalah masyarakat yang ingin membeli makanan namun keberatan kalau harus pergi mencari ke kota asalnya,” katanya.

Perusahaan mendirikan dua departemen khusus untuk mendorong inovasi produk di JNE, yakni Product Development Division (dulunya R&D) dan Creative of Business Development Division. Konsentrasi PDEV ada di pasar dan nasabah yang ada sekarang, sementara CBD lebih fokus pada nasabah dan pasar baru, contohnya Jesika (Jemput ASI Seketika).

PDEV fokus pada inovasi terhadap efektivitas produk, seperti meluncurkan E-Bike, kurir yang mengantarkan paket menggunakan sepeda listrik. Itu adalah yang pertama di dunia dan baru beroperasi di kawasan Segitiga Emas (Gatot Subroto, Kuningan, Thamrin).

Sementara, CBD mengakomodir setiap inovasi yang tidak ada hubungannya dengan bisnis utama perusahaan, seperti meluncurkan merchandise the celup dengan gambar hewan yang terancam punah.

“Kita harus bisa memosisikan diri di 10 tahun lalu, hal baru apa yang 10 tahun ke depan bisa direalisasikan. Jadilah yang pertama, jika tidak bisa, jadilah yang terbaik. Jika tidak bisa juga, jadilah yang paling berbeda,” katanya.

Refferensi :
http://swa.co.id/business-strategy/tiga-karakteristik-inovasi-ala-jne

Teori dan Arti Penting Kepemimpinan

Minggu, 22 Maret 2015

Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Perusahaan Provider di Indonesia dari Berbagai Aspek

ASPEK PEMASARAN PT XL AXIATA


PT Excelcomindo Pratama Tbk atau yang sekarang dikenal dengan PT XL Axiata merupakan sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider(ISP) dan VoIP.


Spesifikasi Produk

Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM. Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon selular. XL telah berkembang dari perusahaan kecil yang menjual layanan dasar telepon menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air, dengan infrastruktur jaringan dan layanan yang sangat luas di seluruh tanah air. XL menyediakan layanan untuk pelanggan ritel dan menawarkan solusi bisnis kepada pelanggan perusahaan.

Jaringan XL menggunakan teknologi GSM 900/DCS 1800 dan IMT-2000/3G. XL juga memiliki beberapa lisensi, termasuk closed regular network (leased line), Internet Service Provider (ISP), Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Internet interconnection services (NAP). XL bahkan telah memperoleh lisensi untuk e-Money (uang elektronik) dari Bank Indonesia, yang memungkinkan XL menyediakan layanan pengiriman uang.

Segmentasi Produk

Produk yang ditawarkan oleh XL Axiata ini berbagai macam diantaranya :

Kartu XL Prabayar ~

 Kartu XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu 'ProXL, Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas.

~ Kartu Perdana ProXL ~

Kartu Perdana ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember1997 setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama menjadi XL, dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sampai gratis.



 ~ Kartu Perdana Bebas ~

Kartu Perdana Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya. Diluncurkan kembali pada bulan Februari 2013.






~ Kartu Perdana Jempol ~

Kartu Perdana Jempol diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Jempol awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara.




 ~ Kartu XL Pascabayar ~

Kartu XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar.

Analisis Situasi Pasar 

Tren industri telekomunikasi yang terjadi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan baik dari segi pemain maupun pengguna. Di sisi lain, teknologi telekomunikasi yang ada masih dalam tahap pengembangan sehingga masih akan muncul teknologi atau fitur baru di masa depan. Pangsa pasar yang sangat besar di Indonesia khususnya anak muda merupakan satu peluang yang sangat prosfektif dan menjanjikan dan telah mampu ditangkap serta dimamfaatkan dengan baik oleh XL karena mampu melihat dan menganalisa karakter serta kondisi anak muda Indonesia yang sangat kompleks dan variatif yang artinya juga memiliki keinginan dan hasrat yang beragam pula.

Dengan mengandalkan berbagai macam jenis paket dalam programnya yang ditawarkan kepada konsumen, XL telah berhasil memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk memilih cara dan biaya berkomunikasi yang sesuai dan mereka inginkan sehingga memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada pelanggan dalam berkomunikasi, dengan model ini XL telah mampu menggait konsumen yang besar khususnya dalam segmentasi anak muda.Strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi PT XL Axiata adalah strategi Best Cost Provider yang berfokus pada diferensiasi dan cost leadership yang merupakan keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan dan menyesuaikan dengan faktor sukses kunci di Industri Telekomunikasi.

Strategi Promosi 

Tahun 2009

Pertama di Indonesia, XL meluncurkan “Nano SIM card” untuk pelanggan. Nano SIM card adalah kartu SIM dengan ukuran yang semakin kecil khusus untuk digunakan dalam ponsel iPhone. Penyediaan Nano SIM Card ini diharapkan juga bisa semakin mendukung fokus bisnis XL untuk mendorong masyarakat dalam menggunakan layanan Data XL

Tahun 2011 

Pada tahun 2011 XL meluncurkan “XL Rumahnya Android”, yang akan membantu mendorong adopsi mobile internet di Indonesia. XL akan berkolaborasi dengan GoogleTM sebagai penyedia sistem operasi Android untuk membangun serta mempromosikan “XL Rumahnya Android”. Kolaborasi selama dua tahun ini ditujukan untuk mempromosikan “XL Rumahnya Android” guna memberikan lebih banyak manfaat baik kepada pengguna XL maupun pengguna Android.

Tahun 2012 

XL terus memperkaya layanan inovatif machine to machine(M2M). Ada dua layanan baru yang dikembangkan, yaitu sistem pencatatan meteran listrik/gas/air dan personal tracker. Untuk itu, XL bekerja sama dengan dua mitra baru dalam pengembangan layanan baru tersebut, yaitu EDMI sebagai penyedia sistem dan perangkat AMR (automated meter reading) dan Asia Quattro Net (AQN) sebagai pengembang personal tracker. Selain itu XL menjalin kerja sama dengan Accenture untuk mengembangkan aplik
asi bisnis M2M.

Media Promosi 

XL sebagai salah satu perusahaan besar menggunakan berbagai media promosi untuk menunjang pengenalan produk mereka di pasaran antara lain dengan pemasangan iklan, media elektronik seperti televisi dan radio atau dengan mengadakan event-event tertentu. Tidak dapat di pungkiri memang bahwa media elektronik berpengaruh besar terhadap promosi dan penjualan sebuah produk provider tersebut.

Komentar :

PT Ecelcomindo atau XL Axiata ini meruapakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang telekomunikasi. Menurut referensi yang saya baca dari berbagai internet, PT XL Axiata ini adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar dalam lingkup kawasan Asia Pasifik.XL memiliki empat produk GSM , yaitu Bebas (prabayar), Jempol (prabayar), Xplor Jimat. Namun seiring berkembangnya teknologi yang semakin modern saat ini XL telah memberikan layanan paket data jaringan internet yang sangat luas di Indonesia. Beberapa bulan lalu saya pernah mencoba memakai operator ini dan bisa dibilang XL Axiata mampu memberikan kenyamanan serta pelayanan yang baik untuk penggunanya. Untuk persaingan bisnis sendiri, PT XL Axiata bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya yang ada di Indoensia seperti Telkomsel, Indosat, Axis, 3(Tri), Bakrie Telkom dll. Saran saya bagi para pengguna telpon seluler diharapkan lebih cermat dalam memilih sebuah provider karena hampir semua provider memberikan program yang sama bagi para penggunanya baik dari harga, layanan, fitur, jaringan internet hingga tarif telpon.

Refferensi :
http://seftianfajar27.blogspot.com/2014/10/aspek-pemasaran-pt-xl-axiata.html

Minggu, 15 Maret 2015

Bekerjasama Dalam Team(kelompok)


Ungkapan Peran IT Dalam Menghadapi MDGS 2025

MDGS 2025

Millenium Development Goals (MDGs) adalah hasil kesepakatan 189 kepala Negara dan pemerintahan pada pertemuan United Nations Millenium Declaration tahun 2000 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat di seluruh dunia. Telah dilakukan revisi pada tahun 2005 dengan 8 target yang harus diupayakan terjadi perubahan yang berarti pada tahun 2015.

Pada Oktober 2015, target waktu pencapaian delapan poin Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) akan berakhir. Kini, segala sesuatu harus dilakukan dengan segera dan cepat dalam kaitan dengan pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, akses terhadap pendidikan dasar dan perbaikan kesehatan, serta pelestarian lingkungan hidup dan kerja sama global.

Sementara itu, gambar positif pengurangan kemiskinan berubah menjadi negatif ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa fenomena kelaparan di dunia semakin luas. Saat ini, sekitar 1 miliar penduduk dunia mengalami kekurangan makanan, meningkat sekitar 2 persen dibandingkan pada 1990. Artinya, target penurunan tingkat kelaparan hingga 50 persen diprediksi tidak akan tercapai. Beberapa target MDGs lainnya juga belum menunjukkan perkembangan yang membesarkan hati. Janji negara-negara kaya untuk memberikan hibah 0,7 persen dari PDB-nya untuk pencapaian MDGs di negara-negara miskin hanya ditepati oleh beberapa negara Eropa. Angka kematian ibu, penyebaran HIV/AIDS dan malaria, pelestarian hutan, serta akses air bersih dan sanitasi masih jauh dari harapan.

Tujuan Pembangunan MDGS

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.

1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun 2025.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
3. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025.


Pencapaian MDGS Di Indonesia 

KOMITMEN Indonesia untuk mencapai MDGs mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Oleh karena itu, MDGs merupakan acuan penting dalam penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional. Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2004-2009 dan 2010-2014), Rencana Kerja Program Tahunan (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam lima tahun terakhir, di tengah kondisi negara yang belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi tahun 1997/1998, Indonesia menghadapi tantangan global yang tidak ringan. Gejolak harga minyak dan harga pangan serta perubahan iklim global serta terjadinya krisis keuangan global 2007/2008 mewarnai dinamika pembangunan Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi menurun menjadi sekitar 4-5 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum krisis yang mencapai sebesar 5-6 persen.


Target MDGs yang telah dicapai, mencakup :


  • MDG 1 – Tingkat kemiskinan ekstrem, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan perkapita kurang dari USD 1 per hari, telah menurun dari 20,6 persen pada tahun 1990 menjadi 5,9 persen pada tahun 2008. 
  • MDG 3 – target untuk kesetaraan gender dalam semua jenis dan pendidikan diperkirakan akan tercapai. Rasio APM perempuan terhadap laki – laki di SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B berturut – turut sebesar 99,73 persen dari 101,99 persen pada tahun 2009, dan rasio melek huruf terhadap laki – laki pada kelompok usia 15 – 24 tahun telah mencapai 99,85 persen.
  • MDG 6 – Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkolosis dari 20,0 persen pada tahun 2000 menjadi 73,1 persen pada tahun 2009, dari target 70,0 persen dan penurunan prevalensi tuberkolosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2009. 


 KESIMPULAN 


Kesimpulan yang saya dapat ambil dari Target MDGS 2025 ini adalah target MDGS 2025 ini merupakan kegiatan yang diadakan untuk mensejahterakan bangsa/negara dengan kurun waktu yang ditentukan dengan target-target yang harus dicapai untuk mewujudkan pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) dengan memfokuskan pembangunan manusia atau kualitas manusia didalam negaranya. Pendapat saya mengenai hal ini, bahwa kita sebagai pelajar, anak-anak bangsa indonesia, generasi penerus bangsa yang cinta tanah air tempat kelahiran kita ini, harus belajar dengan sungguh-sungguh dan menambah wawasan yang seluas-luasnya agar ketika kita lulus dan siap terjun ke dunia pekerjaan, kita memiliki kualitas yang cukup untuk membangun bangsa indonesia agar menjadi bangsa yang maju dan mencapai target MDGS 2025.

Referensi:
http://kesehatanlingkungan-indonesia.blogspot.com/2013/04/target-mdgs-indonesia.html Anonim. 2009. Laporan Millenium Development Goals Indonesia. http://www.bappenas.go.id.http://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium

Minggu, 08 Maret 2015

Pengertian Komunikasi

Masyarakat Ekonomi Asean 2015

Apa yang harus Anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean 

Pekerja di Indonesia akan menghadapi persaingan dari pekerja-pekerja lain di Asia Tenggara.

Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015 mendatang.

Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus. Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui dan antisipasi dalam menghadapi pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean? 

Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Bagaimana itu mempengaruhi Anda? 

Berbagai profesi seperti tenaga medis boleh diisi oleh tenaga kerja asing pada 2015 mendatang.

Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya. Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing. "Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan," katanya. "Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya."

Apakah tenaga kerja Indonesia bisa bersaing dengan negara Asia Tenggara lain? 

Sejumlah pimpinan asosiasi profesi mengaku cukup optimistis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing. Ketua Persatuan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan, misalnya mengatakan bahwa tren penggunaan pengacara asing di Indonesia malah semakin menurun. Oke jabatan dibuka, sektor diperluas, tetapi syarat diperketat. Jadi buka tidak asal buka, bebas tidak asal bebas. Dita Indah Sari "Pengacara-pengacara kita, apalagi yang muda-muda, sudah cukup unggul. Selama ini kendala kita kan cuma bahasa. Tetapi sekarang banyak anggota-anggota kita yang sekolah di luar negeri," katanya. Di sektor akuntansi, Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi yang semakin ketat. "Selain kemampuan Bahasa Inggris yang kurang, kesiapan mereka juga sangat tergantung pada mental. Banyak yang belum siap kalau mereka bersaing dengan akuntan luar negeri."

Bagaimana Indonesia mengantisipasi arus tenaga kerja asing?

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menyatakan tidak ingin "kecolongan" dan mengaku telah menyiapkan strategi dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja. "Oke jabatan dibuka, sektor diperluas, tetapi syarat diperketat. Jadi buka tidak asal buka, bebas tidak asal bebas," katanya. "Kita tidak mau tenaga kerja lokal yang sebetulnya berkualitas dan mampu, tetapi karena ada tenaga kerja asing jadi tergeser. Sejumlah syarat yang ditentukan antara lain kewajiban berbahasa Indonesia dan sertifikasi lembaga profesi terkait di dalam negeri. Permintaan tenaga kerja jelang MEA akan semakin tinggi, kata ILO.


Apa keuntungan MEA bagi negara-negara Asia Tenggara? 

Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar. Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara. Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta. Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.

Namun laporan ini memprediksi bahwa banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan profesi.

Refferensi: http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec