Inovasi Perusahaan Waralaba J.CO dan Dunkin Donuts
Di era 80-an hingga 90-an Dunkin Donuts mengambil
peran yang sangat besar dengan produk utamanya Donuts. Cita rasa yang
khas dan lezat membuat perusahaan yang didirikan oleh William Rosenbergdi
Amerika Serikat itu sempat menguasai pasar donat pada masanya.
Dengan pilihan
rasa yang bermacam-macam Dunkin menciptakan inovasi pada tampilan
setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah sedikitnya ragam jenis
donat yang beredar.
Tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya pun
berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Seiring dengan perubahan waktu yang cepat kini hadir
perusahaan lain yang memiliki usaha serupa dengan Dunkin Donuts, dengan produk
yang sama, perlahan tapi pasti perusahaan ini sukses menarik pasar
konsumen Dunkin hingga beralih ke produknya.
Berawal dari seringnya melakukan perjalanan bisnis
ke luar negeri Johny Andrean Pemilik jaringan Breadtalk Indonesia,
mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis donut dengan citarasa
yang unik dan berbeda-beda. Hal itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis franchise Dunkin
Donuts. Namun, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang tidak
sesuai dengan keinginannya mengenai produk dan citarasanya.
Melihat itu,
akhirnyaJohny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri
tanpa harus membeli franchise. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan
rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan
memfokuskan secara khusus pada bahan baku dan proses produksi.
Ketika kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk
membuka toko dan gerainya sendiri dengan konsep, rasa dan bentuk yang sama
dengan Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO ia mencari inovasi
yang tidak dimiliki dari perusahaan Dunkin Donuts , seperti konsep dapur
yang terbuka sehingga konsumen dapat melihat sendiri proses pembuatan dari
donat tersebut, lalu penambahan Topping pada produk donatnya.Selain itu ada
beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara
lain 50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat
yang diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang
diimpor dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu J.CO mendapatkan posisi
sebagai produk dengan kualitas premium di Indonesia.
Jika dilihat dari kemajuan yang dicapai J.CO saat
ini, Johny Andreanmengambil keputusan tepat dengan mengembangkan gerainya
sendiri.Pengamatan pada perusahaan sejenis terdahulu membuatnya jeli dalam
melihat peluang dan inovasi pada produk yang dikembangkannya Secara kualitas,
Produk J.CO mengungguli produk sebelumnya. Johny melakukan
pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih
baik. Walaupun belum setenar Dunkin Donuts, perlahan tapi pasti Johny
mulai merambah dunia internasional. Terbukti dengan dibukanya gerai J.CO di
Singapura yang menjadi titik awal Go International perusahaanya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar